Hmm well Ini cuma sekelumit kisah tentang istilah The One dari persepsi seorang Rhesya yang tidak ada tujuan penyamaan/penyeragaman persepsi di dalamnya, Swear D. In fact Tulisan ini bener-bener Non Misi or Visi alias di tulis tanpa tujuan * Moga-Moga Cukup mukadimahnya.. ? 😛 *

Ok now serious,

Have you ever been claimed as The one by someone ? Ga tau ya topik ini tiba-tiba aja terlintas di otak gue, Kalo pernah , coba gimana rasanya ? . Untuk Gue pribadi ( dulu bgt loh Ya… ) Saat ada orang yang bilang “sa,I think you’re the one..”,  most of the time..Hal itu bisa bikin Gue gede kepala karena ngerasa istimewa dan bangga banget sama diri gue sendiri atau lebih ekstrimnya gue bakalan ngerasa jadi sang “terpilih” sang “Dewi” Dan sang- Sang lainnya Dari seabrek Rakyat di dunia yang dah sumpex ini… Tanpa pernah mikir Kenapa gue di bilang The one ? atau Do I really deserves this kind of compliment ?  Atau apakah ini tulus dari dalam hati atau cuma sekedar gombalisasi aja, Well hal ini tampak manusiawi sekali Untuk kita yang hidup di jaman serba instant ya, Bagaimana Kita slalu menelan mentah-mentah apa2 yang ada di depan mata, dalam hal ini berusaha ngerasa tersanjung dan “bangga” Dgn label  “The One”  itu tadi , Tanpa mau mikir susah-susah.  Sering kali kita tejebak dalam obsesi abstrak yang Ga terlalu penting karena terlalu nyaman dgn gaya Hidup instant Ini..

Padahal Kalo di tilik lebih dalem lagi sebenernya apa sich istimewanya Being the one ? or is it really matter To be called somebody’s The One ? Bukannya hal itu needs responsible ? Bukannya hal itu satu bentuk tuntutan Like How to give back ? Because wether you like it or Not,,, even Right now you’re The One for somebody , It’s always replaceable.. Nothing is impossible in the form of relations, Days changes into weeks then its changes into months, years.. and so and so. The point is, you need to maintain anykind of relations you’re in, because everythings changes, and also everyone…

I was one of moroners who thinks that Being “the one” for our beloved is everything without ever noticed about how to give them the same courtessy or how to give them My best..Kembali ke sekelumit kisah, in my opinion ( Or What I’m trying to do now ) when The One been replaced all they can do is take it as an apportunity to be a better person in the future. ga perlu berharap jadi the One untuk orang lain, Perlakuin orang lain as The One itu lebih penting… Karena How to Give is alot more better than How to accept..